Senin, 24 Desember 2012
FPB
Artinya : Merupakan faktor-faktor pembagi yang paling besar dari suatu bilangan.
Apa sih arti faktor pembagi itu : Angka-angka yang dapat membagi suatu bilangan.
misalnya : faktor pembagi dari angka 10 adalah (cari angka yang dapat membagi angka tersebut) 1, 2, 5, 10
Lihat : faktor pembagi angka 10 = 1, 2, 5, 10 (angka 10 dapat dibagi angka 1, angka 10 dapat dibagi angka 2, angka 10 dapat dibagi angka 5, dan angka 10 dapat dibagi oleh angka 10)
Contoh soal :
Tentukan FPB dari 12 dan 18
Faktor 12 = 1, 2, 3, 4, 6, 12. (setuju kan angka 12 dapat dibagi oleh angka 1, 2, 3, 4, 6, 12)
Faktor 18 = 1, 2, 3, 6, 9, 18. (setuju kan angka 18 dapat dibagi oleh angka 1, 2, 3, 6, 9, 18)
Nah, sampai sini kita cari faktor pembagi yang sama dari kedua bilangan tersebut:
yang sama adalah 1, 2, 3, dan 6. (maksudnya faktor pembagi yang kedua bilangan 12 dan 18 sama-sama punya)
Selanjutnya, sesuai definisi awal bahwa FPB adalah Faktor Persekutuan Terbesar maka kita cari yang nilainya paling besar, yaitu : 6
Maka FPB dari 12 dan 18 adalah 6
Contoh lain :
Tentukan FPB dari 24 dan 32
Faktor 24 = 1, 2, 3, 4, 6, 8, 12, 24.
Faktor 32 = 1, 2, 4, 8, 16, 32.
Yang sama = 1, 2, 4, 8.
FPB = 8
Jadi FPB dari 24 dan 32 adalah 8
Contoh lain :
Tentukan FPB dari 9 dan 12
Faktor 9 = 1, 3, 9.
Faktor 12 = 1, 2, 3, 4, 6, 12.
Yang sama = 1, 3.
FPB = 3
Jadi FPB dari 9 dan 12 adalah 3
Contoh lain ( dengan tiga angka ):
Tentukan FPB dari 18, 27 dan 45
Faktor 18 = 1, 2, 3, 6, 9, 18.
Faktor 27 = 1, 3, 9, 27.
Faktor 45 = 1, 5, 9, 45.
Yang sama = 9
FPB = 9
Jadi FPB dari 18, 27, dan 45 = 9
metode belajar matematika menyenangkan pada siswa SD
1. Bermain sambil belajar dan belajar sambil bermain
Eitzzz…!! Jangan salah sangka dulu. Ini bukan berarti belajarnya tidak serius lho…
Masa anak-anak adalah masa untuk bermain. Saat mereka bermain, perasaan dan pikiran mereka relax dan gembira. Ery soekresno dalam bukunya yang berjudul 27 cara menangani emosi anak mengatakan “ perlu dipahami bahwa emosi positif seperti gembira, bahagia dan senang dapat memainkan peranan penting dalam peningkatan pembelajaran”, tentu saja termasuk pembelajaran Matematika di dalamnya.
Berikut adalah contoh aplikasi sederhana bejar matematika sambil bermain.
Pada saat saya mengajarkan konsep penjumlahan, saya belikan dia ular tangga dengan dua dadu. Dari situ, sambil bermain saya tanamkan konsep penjumlahan.
Kami menyanyikan bersama-sama lagu satu ditambah satu sehingga dengan mudah dia menghapal.
2. PMR (Pembelajaran Matematika berbazis Realistis)
Atau di luar sana biasa disebut RME (Realitic Matematich Education)
Selama ini anak-anak merasa males dan bosan belajar Matematika karena selalu berkutat dengan angka-angka yang abstrak dan membosankan tanpa tahu kegunaannya untuk apa.
Nah, PMR ini adalah suatu metode untuk mempelajari Matematika dengan cara langsung mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari sehingga anak lebih mudah menerima suatu konsep. Hal tersebut sesuai dengan taraf perkembangan kognitif anak yang lebih mudah menangkap sesuatu yang nyata terlebih dahulu daripada yang abstrak.
Contoh aplikasi sederhana:
Pada saat saya menanamkan konsep jumlah pada anak saya yang waktu itu masih PAUD, saya ajak dia menghitung jumlah permen yang dia beli, saya ajak menghitung jumlah Pot bunga di kebun, saya ajak menghitung jumlah sepeda motor yang parker di depan toko. (Saya, melakukannya harus dengan santai, tanpa unsure paksaan dan bisa dibilang sambil bermain-main)
Saat mengajarkan dalil phytagoras, kita bisa mengajak anak ke lapangan kecil sambil membawa meteran. Misalkan lapangan tersebut saya gambar
Eitzzz…!! Jangan salah sangka dulu. Ini bukan berarti belajarnya tidak serius lho…
Masa anak-anak adalah masa untuk bermain. Saat mereka bermain, perasaan dan pikiran mereka relax dan gembira. Ery soekresno dalam bukunya yang berjudul 27 cara menangani emosi anak mengatakan “ perlu dipahami bahwa emosi positif seperti gembira, bahagia dan senang dapat memainkan peranan penting dalam peningkatan pembelajaran”, tentu saja termasuk pembelajaran Matematika di dalamnya.
Berikut adalah contoh aplikasi sederhana bejar matematika sambil bermain.
Pada saat saya mengajarkan konsep penjumlahan, saya belikan dia ular tangga dengan dua dadu. Dari situ, sambil bermain saya tanamkan konsep penjumlahan.
Kami menyanyikan bersama-sama lagu satu ditambah satu sehingga dengan mudah dia menghapal.
2. PMR (Pembelajaran Matematika berbazis Realistis)
Atau di luar sana biasa disebut RME (Realitic Matematich Education)
Selama ini anak-anak merasa males dan bosan belajar Matematika karena selalu berkutat dengan angka-angka yang abstrak dan membosankan tanpa tahu kegunaannya untuk apa.
Nah, PMR ini adalah suatu metode untuk mempelajari Matematika dengan cara langsung mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari sehingga anak lebih mudah menerima suatu konsep. Hal tersebut sesuai dengan taraf perkembangan kognitif anak yang lebih mudah menangkap sesuatu yang nyata terlebih dahulu daripada yang abstrak.
Contoh aplikasi sederhana:
Pada saat saya menanamkan konsep jumlah pada anak saya yang waktu itu masih PAUD, saya ajak dia menghitung jumlah permen yang dia beli, saya ajak menghitung jumlah Pot bunga di kebun, saya ajak menghitung jumlah sepeda motor yang parker di depan toko. (Saya, melakukannya harus dengan santai, tanpa unsure paksaan dan bisa dibilang sambil bermain-main)
Saat mengajarkan dalil phytagoras, kita bisa mengajak anak ke lapangan kecil sambil membawa meteran. Misalkan lapangan tersebut saya gambar
Langganan:
Postingan (Atom)